Yogyakarta. Kamis (26/07/ 07) siang kami melakukan presentasi di Ruang U.212 yang dihadiri oleh dekan, dosen, dan beberapa pegawai administrasi. Pertanyaan yang masih sering muncul dalam setiap presentasi mengenai pengunaan program khusus selain aplikasi perkantoran dan internet, bagaimana solusinya ketika dimigrasikan ke Linux. Tentu saja hal ini belum masuk kedalam program UGOS, karena target program UGOS sementara ini hanya memigrasikan komputer-komputer yang digunakan untuk kebutuhan aplikasi perkantoran dan Internet saja, tidak termasuk aplikasi khusus (seperti Simakun dan Simagama).
Aplikasi khusus yang dipakai pada Fakultas Ekonomi adalah Nfuse, Amos dan SPSS. Untuk Aplikasi Nfuse sepertinya bisa digantikan dengan aplikasi open source yaitu Grattle.
Fakultas Ekonomi melakukan Kontrak MSCA sampai 2008, termasuk didalamnya Microsoft Office dan Microsoft Visio. “Kedepannya FE tidak akan menggunakan 100% Open Source, karena proses akademik harus tetap berjalan normal”, ujar Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt, Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi. Beliau menambahkan bahwa untuk aplikasi khusus mereka tidak akan memaksakan pengguna menggunakan Open Source.
Magister Manajemen pernah menggunakan Linux pada seluruh Labnya, namun pemakaiannya tidak sebatas administrasi dan internet. Selain itu mereka juga mengeluhkan mengenai aplikasi seperti Microsoft Access apakah dapat kompatibel di Linux dan apakah Linux selain Ubuntu tetap akan di support. Mereka juga berkeinginan untuk menggunakan Open Office di Windows, sehingga proses adaptasi dapat berjalan dengan lancar.
Sebenarnya di Linux sudah terdapat Open Office Base namun memang aplikasi ini hanya bisa membaca file databasenya saja, jadi jika aplikasi tersebut dibuat dengan menggunakan Visual Basic dan Microsoft Access, hanya databasenya saja yang dapat terbaca. Jadi kami lebih memilih untuk tidak memigrasikan komputer yang menggunakan aplikasi khusus ini. Sementara untuk penggunaan Distro Linux lain, kami tetap akan memberikan support. Dan untuk Open Office di Windows sudah di targetkan sekitar 50% dari 3000 PC di UGM, sementara 30% dari 3000 komputer di UGM menggunakan Linux.
Pak Didi pun tidak lupa memberikan masukan kepada kami agar target yang ditetapkan oleh tim UGOS, disosialisasikan ke Unit-unit kerja. Dan meminta kami untuk dibuatkan guidelines (milestones) untuk bermigrasi. Hal ini akan dipakai untuk perancangan penggunaan software, sehingga nantinya software tersebut dapat digunakan, misalkan dengan membuat software berbasis web. Selain itu merekan juga menginginkan daftar atau list hardware yang bisa di Linux.
Kenapa to UGM senang sekali dengan Ubuntu? Padahal banyak sekali kekuranganya daripada yang lain?
Pertimbangan apa yang dipilih sehingga Ubuntulah yang sering dipake dimana-mana?
ajari gw linuxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
mungkin perlu dibuat kursus/workshop mengenai linux kepada seluruh karyawan UGM yang dilakukan secara bertahap, karena di Fakultas/Unit minim sekali sosialisasinya
yahh sebenarnya memnag semunya perlu belajr linux.
banyak kelebihan nya.
cm kurang sosilisasinya saja
Mengapa pakai Ubuntu?
Ini pertannyaan mantafs. Menurutku memang lebih baik bila pakai ubuntu. Paling tidak karena:
1. Didukung penuh oleh sang millioner Mark Shuttleworth dan Canonical-nya, sehingga, bila tidak ada yang berubah, ubuntu akan menjadi distro yang terbaru, teraman, dan termudah digunakan.
Sang millioner akan mudah mengumpulkan programer handal untuk menjadikan ubuntu sebagai distro GNU/Linux yang yang terbaru, teraman, dan termudah digunakan.
Terima kasih kepada Mark Shuttleworth.
Sangat banyak distro lain yang lebih cespleng, tetapi umumnya community-based, sehingga banyak yang ragu terkait support-nya, atau paling tidak ragu pada kecepatan penyediaan patch (support).
Coba bayangkan bila sebuah distro yang supportnya lemah, ternyata kena virus atau karena kesalahan teknis distro itu membuat prosesor super sibuk? Wah bisa susah kita ya
2. Ubuntu udah kadung populer. Komunitasnya sangat banyak. Maka, akan lebih mudah mendapatkan solusi dari banyak orang bila terjadi suatu masalah.
3. The Ubuntu promise. Katanya:
* Ubuntu will always be free of charge, including enterprise releases and security updates.
* Ubuntu comes with full commercial support from Canonical and hundreds of companies around the world.
* Ubuntu includes the very best translations and accessibility infrastructure that the free software community has to offer.
* Ubuntu CDs contain only free software applications; we encourage you to use free and open source software, improve it and pass it on.