Yogyakarta. Siang hari (25/6/07) setelah istirahat kami meluncur ke Kompleks Teknik UGM di Jalan Grafika. Target kunjungan kali ini adalah KPTU Teknik UGM. Kedatangan kami langsung disambut hangat oleh pihak KPTU dan kami pun di tuntun menuju Ruang Seminar KPTU Teknik. Staff-staff administrasi KPTU Teknik juga ikut hadir di Ruang seminar tersebut.
Sebagai permulaan, kami melakukan persentasi tentang maksud dan tujuan kedatangan kami ke KPTU Teknik yang intinya adalah melakukan sosialisasi program UGM Goes Open Source (UGOS) yang intinya melakukan migrasi windows ke linux termasuk aplikasi yang berjalan di dalamnya seperti Office, Multimedia dan internet. Dari 3000 komputer di lingkungan UGM, diharapkan 50% telah menggunakan perangkat lunak bebas dan open source seperti Open Office, serta 30%-nya telah migrasi ke Linux.
Dan tujuan kedatangan kami adalah meminta ijin pihak KPTU Teknik agar bisa bekerja sama mensukseskan program UGOS, jika pihak KPTU menyetujui kami akan melakukan proses seperti survey hardware dan software, instalasi dan migrasi (termasuk didalamnya proses pendampingan sampai user terbiasa). Sasaran yang ingin dimigrasikan oleh kami adalah komputer yang relatif baru dan tidak dilengkapi dengan pembelian sofware lain. Target UGOS adalah komputer administrasi yang hanya digunakan untuk kebutuhan office, multimedia dan internet.
Persentasi Tim UGOS
Pertanyaan umum seputar distro dan dual boot juga muncul disini, bahkan salah seorang peserta menanyakan tentang standar distro yang kami gunakan, karena beragamnya distro di Linux membuat mereka bingung untuk menentukan distro yang tepat. Kami menjelaskan bahwa untuk saat ini Tim UGOS menggunakan distro Ubuntu Feisty 7.04 (untuk komputer yang memiliki spesifikasi tinggi) dan debian (untuk komputer yang memiliki spesifikasi rendah) karena update dan pengembangannya yang cukup cepat, serta kemudahan yang ditawarkan oleh distro tersebut. Jika pengguna hanya menginginkan penggunaan Linux secara dual boot, maka kami pun akan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut.
Pertanyaan yang sangat menarik muncul seputar Total Cost of Ownership (TCO) antara windows dan linux. Untuk persoalan TCO, kami belum melakukan penelitian.
Selain itu ternyata ada yang mempertanyakan “Apakah kedepannya Linux akan komersial seperti Windows ?”. Kami dari Tim UGOS sendiri tidak bisa meramalkan apa yang terjadi di masa depan. Namun kemungkinan besar tidak karena Linux sendiri berlisensi GPL (General Publik License) yang berarti bebas, dalam arti kita bebas digunakan untuk tujuan apapun, bebas untuk dipelajari atau dimodifikasi dan bebas di distribusikan baik secara komersil maupun gratis. Sedang Windows berlisensi EULA yang bersifat propietary dimana pengguna harus setuju bahwa dia membeli lisensi untuk setiap produk Microsoft dengan periode waktu tertentu.
Pihak KPTU Teknik UGM terlihat antusias mendengarkan persentasi dari Tim UGOS
Terakhir, kami mendapatkan informasi bahwa ternyata pengguna Linux di Teknik UGM sudah cukup banyak terutama Teknik Fisika, jadi intinya mereka siap untuk melakukan migrasi.
Demikian laporan kami dari KPTU Teknik UGM.
pakar seo| jasa seo murah| timbangan digital| timbangan| harga timbangan digital| timbangan digital harga| meja kantor| kursi kantor| meja kantor| kursi kantor| Meja Kantor | Kursi Kantor | Mesin Hitung Uang | Mesin Penghancur Kertas | Partisi Kantor | Lemari Arsip | kursi kantor| kursi kantor|