Yogyakarta. Senin (6/7/07) pagi sekitar pukul 10.00 kami melanjutkan perjalanan kunjungan ke Pusat Studi Pariwisata, yang terletak di sebelah PPTiK UGM. Setelah menunggu selama 10 menit akhirnya kami dipersilahkan memasuki ruang rapat, dan melakukan persentasi tentang program UGOS (UGM Goes Open Source). Tujuan kedatangan kami ke pusat studi pariwisata adalah melakukan sosialisasi program UGM Goes Open Source (UGOS) yang intinya melakukan migrasi windows ke linux termasuk aplikasi yang berjalan di dalamnya seperti Office, Multimedia dan internet. Dari 3000 komputer di lingkungan UGM, diharapkan 50% telah menggunakan perangkat lunak bebas dan open source seperti Open Office, serta 30%-nya telah migrasi ke Linux. Target UGOS adalah komputer administrasi yang hanya digunakan untuk kebutuhan office, multimedia dan internet.
“Pusat Studi Pariwisata juga sangat mendukung program UGOS, mengingat ini merupakan langkah awal untuk bisa menghargai karya orang lain, sayangnya ini hanya terbatas pada komputer administrasi saja, padahal kebutuhan kita lebih dari itu”, ujar Pimpinan pusat studi pariwisata kepada kami.
Pusat studi pariwisata ketika mendengarkan persentasi dari Tim UGOS
Persentasi Tim UGOS kepada pusat studi pariwisata
Salah seorang penanya juga sempat mengungkapkan mengenai pengalamannya yang pernah dirazia karena menggunakan software bajakan, dan dia juga mengharapkan agar Laptop yang digunakan untuk keperluan persentasi keluar, sebisa mungkin di instalkan Linux.
Selain itu kami juga memberikan penjelasan bahwa Linux berlisensi GPL (General Publik License) yang berarti bebas, dalam arti kita bebas digunakan untuk tujuan apapun, bebas untuk dipelajari atau dimodifikasi dan bebas di distribusikan baik secara komersil maupun gratis. Dengan demikian kita dapat menggunakan Linux pada seluruh komputer yang kita inginkan, tidak terbatas pada 1 komputer.