Yogyakarta. Kamis (12/07/07) pukul 10.00 WIB, kami langsung menuju gedung Teknologi Pertanian yang terletak di Jl. Sosio Justisia, Bulaksumur, Jogjakarta. Disana kami sudah ditunggu oleh sebagian karyawan, sambil menunggu seluruh peserta persentasi lengkap, kami melakukan persiapan materi.
Sambutan pertama dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Dr. Ir. Abdul Rozaq, DAA, kemudian dilanjutkan oleh persentasi dari Tim UGOS. Maksud dan tujuan kedatangan kami yaitu meminta ijin dari pihak fakultas untuk turut serta mendukung program UGOS yang meliputi beberapa proses seperti Survey, migrasi dan pendampingan.
Setelah 30 menit melakukan persentasi, kami membuka sesi diskusi untuk mendapatkan umpan balik dari peserta.
Sambutan oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Dr. Ir. Abdul Rozaq, DAA
Ada 2 opsi dalam migrasi ini, yaitu menggunakan Open Office untuk Windows dan Open Office di Linux, lantas bagaimana dengan kompabilitasnya ?.
Aplikasi Open Office di Windows dan Linux sebenarnya sudah kompatibel karena merupakan aplikasi yang sama, namun Open Office juga sudah kompatibel Microsoft Office di Windows. “Jika dokumen yang dibuat pada Open Office Windows tidak dapat dibuka di Open Office Linux, bisa jadi karena versi Open Officenya berbeda”, ujar Pak Dendy, Koordinator Lapangan Tim UGOS.
Bagaimana dengan syarat teknis untuk perangkat kerasnya ? Jur. Teknologi memiliki aplikasi untuk simulasi, apakah ada solusi untuk menggantikannya ?
Kami mentarget komputer yang dibeli diatas tahun 2001, jadi minimal memiliki memori 128 MB, tujuannya untuk memudahkan dan mempercepat proses migrasi. Dan untuk komputer yang menggunakan aplikasi khusus dan digunakan dalam proses pengajaran akan kami tangguhkan terlebih dahulu, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Persentasi Tim UGOS oleh Pak Dendy
Apakah untuk migrasi bisa dual booting ? dan jika pengguna sudah menggunakan distro lain selain Ubuntu, apakah akan tetap di dukung ?
Sangat memungkinkan, kami menyebut sistem ini sebagai dual booting, namun kami telah menerapkan metode ini dan tidak berhasil. Pengguna sudah terbiasa menggunakan Windows, sehingga lebih memilih masuk ke Windows dari pada Linux. “Seperti kata pepatah : Rumput tetangga lebih hijau, jadi ketika kita melihat tetangga menggunakan Windows dan karena kita juga telah terbiasa dengan Windows, balik lagi deh ke Windows”, ujar Pak Dendi, Koordinator Tim UGOS kepada peserta yang bertanya.
Sementara untuk distro, kami memang menggunakan distro Ubuntu sebagai standart, namun kami tetap mendukung jika ada pengguna yang menggunakan distro lain.
Peserta persentasi yang terlihat antusias
Fakultas Teknologi Pertanian juga memiliki Tim Open Source sendiri yang terdiri dari mahasiswa dan dosen serta siap bekerjasama dengan Tim UGOS.
“Sejak SK Rektor tentang UGOS, fakultas merespons dengan menyebarkan SK tersebut di Teknologi Pertanian, dan disini juga telah ada tim yang bertugas untuk memigrasikan Teknologi Pertanian, tim ini tinggal menunggu surat dari dekan untuk bekerja”, ujar Pak Jaka kepada kami.
Kami pun menanggapi dengan baik respon kerjasama tersebut, karena nantinya juga akan memperbesar jaringan pengguna Linux, serta membantu kami untuk memigrasikan Fakultas Teknologi Pertanian.