Yogyakarta.Setelah melakukan kunjungan dan survei pada Fakultas Farmasi, tim UGOS akhirnya memulai pelaksanaan instalasi linux pada hari Senin tanggal 24 Juni 2007. Kebetulan dari pihak dekanat Farmasi memang sangat mendukung proses migrasi open source ini, sehingga tidak banyak masalah sosial yang kami hadapi, para karyawaan yang komputernya akan diganti dengan Linux pun juga sebelumnya sudah melakukan beberapa backup data sehingga kami tidak membutuhkan waktu banyak untuk membackup data.
Sebelum instalasi kami mulai, kami melakukan check terhadap kompatibilitas hardware yang digunakan, terutama untuk printer dan scanner. Kebetulan Fakultas Farmasi banyak menggunakan printer HP, dan karena HP merupakan salah satu vendor yang sangat support terhadap Linux, hampir seluruh printer dapat bekerja dengan Linux tanpa ada masalah.
Proses instalasi di perpustakaan farmasi
Seperti pada SOP yang telah kami buat, Komputer dengan spesifikasi tinggi(RAM >256MB) akan kami install dengan Ubuntu 7.04 , dan komputer dengan spesifikasi rendah(RAM 128MB) akan kami install dengan Deban 4.0 . Kami memulai instalasi di bagian dekan Farmasi serta bagian Keuangan. Kebetulan di kedua bagian terdapat komputer dengan spesifikasi rendah dan spesifikasi tinggi. Setelah instalasi selesai, ternyata Debian 4.0 masih terasa lambat pada komputer dengan RAM 128MB.
Kebetulan hari itu kami juga mendapat kesempatan untuk mengganti OS pada komputer publik terminal Farmasi. Berdasar keterangan Pranata Komputer di Farmasi , komputer terminal hanya digunakan untuk browsing ke SIstem Informasi Akademik Farmasi. Karena itu kami memutuskan untuk menginstall Xubuntu 7.04 yang konon cukup ringan dan cukup simpel. Ternyata setelah terintsall, Xubuntu sangat cocok untuk komputer dengan RAM 128MB.
Setelah mengadakan rapat singkat, kami akhirnya memutuskan menggunakan Xubuntu untuk komputer dengan spesifikasi rendah. Kebetulan tampilan Xubuntu 7.04 dibuat sangat mirip dengan Ubuntu 7.04, sehingga pengguna tidak merasa terlalu asing dengan Window Manager Xfce.
Salah satu komputer perpustakaan yang telah di instal Linux
Dari seluruh instalasi, hambatan sebagian besar berasal dari hardware. Untuk instalasi , CD-ROM merupakan masalah yang paling banyak dihadapi. Kebanyakan dari PC yang kami install, perangkat CD-ROM merupakan salah satu perangkat yang jarang digunakan, sehingga ketika digunakan untuk instalasi , kondisinya terlalu lemah sehingga menghambat proses instalasi.
Sedang pada paska instalasi, masalah yang sering dikeluhkan oleh pengguna adalah masalah kecepatan, terutama bagi pengguna pada komputer dengan RAM 128MB. Selebihnya, setelah mereka diberi tau dasar-dasar penggunaan Linux, tidak banyak pertanyaan yang mereka ajukan kepada kami. Bahkan untuk OpenOffice, tampaknya mereka tidak terlalu kesulitan dengan tampilan yang memang tidak begitu beda dengan Microsoft Office
Untuk sementara dari pihak Farmasi, baru sebagian saja komputer yang akan dimigrasikan ke Linux terkait dengan masalah hardware yang tersedia(kekurangan RAM). Rencananya mereka akan melakukan penambahan RAM untuk beberapa PC agar dapat diinstall dengan Linux.
Bagaimana dengan solusi LTSP? Nampaknya solusi ini belum tereksplorasi secara mendalam.
kita kemaren memang blum sempat eksplor ke soal LTSP pak.. namun juga menambah biaya pengeluaran mereka juga.. dan kita juga belum sempat membahas masalah ini ke pihak farmasi