Yogyakarta. Pagi itu (27/06/07) sekitar pukul 08.00 WIB kami tiba di Gedung Magister Sains dan Ilmu Ekonomi. Kami langsung menuju ke gedung lantai 2 dan memasuki Ruang Persentasi. Sambil menunggu kedatangan para staff, kami mempersiapkan bahan-bahan persentasi. 20 menit kemudian para staff memasuki ruangan dan kami pun siap melakukan persentasi.
Maksud dan tujuan kami mengunjungi Magister Sains dan Ilmu Ekonomi adalah untuk meminta ijin agar bisa bekerja sama mensukseskan program UGOS, jika pihak mereka menyetujui, kami akan melakukan proses seperti survey hardware dan software, instalasi dan migrasi (termasuk didalamnya proses pendampingan sampai user terbiasa).
Sasaran yang ingin dimigrasikan oleh kami adalah komputer yang relatif baru dan tidak dilengkapi dengan pembelian sofware lain. Target UGOS adalah komputer administrasi yang hanya digunakan untuk kebutuhan office, multimedia dan internet. Jadi komputer yang menggunakan aplikasi khusus akan kami tinggalkan sementara.
Kami juga menyampaikan bahwa UGM kedepannya akan menuju Riset University, sehingga target tahun ini adalah mengurangi penggunaan software bajakan, dan tahun 2008 berusaha untuk menghentikan software bajakan.
Persentasi Tim UGOS
Pihak Magister Sains dan Ilmu Ekonomi
Berikut rangkuman diskusi kami dengan pihak Magister Sains dan Ilmu Ekonomi ;
Perbandingan Windows dan Linux ? (apa yang saja aplikasi yang berjalan di Windows dan tidak ada di Linux)
Untuk penggunaan administrasi seperti Office, Multimedia dan internet tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Hanya saja ada beberapa software di Linux dapat menggantikan software di Windows namun interface (antar muka) masih belum “senikmat” Windows. Jadi fokus dari migrasi ini adalah komputer yang digunakan untuk kebutuhan administrasi.
Karena Linux dikembangkan oleh di banyak tempat (banyak pihak ), bagaimana kompabilitasnya jika di gunakan pada sistem Linux yang lain (distro lain).
Linux sendiri memiliki standart pengembangan sehingga seluruh aplikasi dan data yang berjalan di Linux A akan kompatibel (berjalan) di Linux yang lain.
Bagaimana kompabilitas dokumen di Linux dengan di Windows ?
Untuk permasalahan kompabilitas, Open Office dapat membuka file-file dokument milik Microsoft Office, sehingga pengguna tidak perlu khawatir dalam melakukan aktivitas dengan mobilitas tinggi seperti persentasi ke luar kota.
Berapa biaya yang diperlukan untuk proses migrasi ?
Untuk biaya migrasi dan program UGOS sudah ditanggung oleh UGM sepenuhnya. Jadi pihak yang dimigrasikan tidak perlu khawatir.
Apakah masa depan Linux akan sama dengan Windows (yang awalnya gratis, kemudian diwajibkan untuk membayar) ?
Kami dari Tim UGOS sendiri tidak bisa meramalkan apa yang terjadi di masa depan. Namun kemungkinan besar tidak karena Linux sendiri berlisensi GPL (General Publik License) yang berarti bebas, dalam arti kita bebas digunakan untuk tujuan apapun, bebas untuk dipelajari atau dimodifikasi dan bebas di distribusikan baik secara komersil maupun gratis. Sedang Windows berlisensi EULA yang bersifat propietary dimana pengguna harus setuju bahwa dia membeli lisensi untuk setiap produk Microsoft dengan periode waktu tertentu.
Dari kunjungan ini kami menyimpulkan bahwa sebenarnya pihak Magister Sains dan Ilmu Ekonomi tidak mempermasalahkan proses migrasi dari windows ke linux. Mereka hanya menginginkan agar fungsionalitas di windows juga dapat berjalan di linux.
selamat bermigrasi…
dulu waktu saya masih kuliah di msi.
Pak Basu pernah bertanya “siapa diantara kalian yang telah menggunakan linux?” ternyata hanya saya yang mengangkat tangan..
semoga kalo sudah migrasi, yang mengangkat tangan semakin banyak 🙂