Yogyakarta. Pasca turunnya surat ijin, Tim UGOS melakukan survey di fakultas farmasi. Dengan ditemani oleh Bapak Heri sebagai pranata komputer (pegawai PPTIK yang ditempatkan di tiap-tiap fakultas).
Dengan ballpoint dan form survei, kami mendatangi orang-orang yang bersedia dihijrahkan (baca: migrasi ke linux). Data-data yang kami perlukan adalah Hardware, kebutuhan software, dsb. Survey dimulai dari bagian Sekretariat Bidang, dengan ditemani sang pranata, kami mulai mengambil alih komputer dan mencatat spesifikasi hardware-nya, kemudian dilanjutkan dengan kenalan dan obrolan singkat mengenai aplikasi yang sering dipakai dan akan dibutuhkan dalam pekerjaannya. Di bagian ini survey berjalan lancar dan hanya 2 komputer yang perlu dimigrasi.
[ Survey di bagian Sekretariat Bidang ]
Perjalanan kami lanjutkan ke ruangan lain namun masih dalam 1 gedung, yaitu bagian akademik dan tata usaha. Total ada sekitar 6 PC yang direncanakan untuk migrasi ke Linux.
Setelah selesai, kami keluar dari gedung dan menuju unit perpustakaan farmasi. Berdasarkan informasi yang kami peroleh terdapat beberapa komputer yang siap dimigrasikan pada bagian ini. Pada perpustakaan tersebut, kami mendata beberapa komputer yang “menganggur” dan komputer sedang digunakan oleh mahasiswa.
[ Survey di perpustakaan farmasi ]
Setelah selesai, kami menuju gedung lain, gedung yang berisi lab-lab kimia. Disini kami mengunjungi ruang Dosen Farmastika, sambil melakukan pendataan, kami sempat mengobrol dengan dosen yang bekerja dengan PC yang kami data, pada dasarnya mereka tidak masalah jika harus menggunakan Linux untuk urusan office dan internet, namun untuk kebutuhan khusus seperti menggambar struktur kimia dan statistika, mereka masih belum yakin apa bisa di Linux.
Di lantai dua, kami memasuki ruangan MM Farmasi serta Sekertariat S2. Di ruangan tersebut, beberapa komputer sudah menggunakan Windows original, walaupun demikian software didalamnya masih “bajakan”. Di MM Farmasi, kami bertemu dengan Bu Yuli, yang sempat bertanya “apakah menggunakan Linux itu susah?”, namun setelah kami berikan penjelasan, beliau pun merasa sedikit lega, karena kami memastikan bahwa beliau tidak akan ditinggal begitu saja dengan linux tanpa diberi pengarahan ataupun pendampingan.
[ Survey lab farmasi ]
Terakhir kami mengunjungi lab komputer di Farmasi. Di sana ada sekitar 20 PC yang sering dipakai oleh mahasiswa untuk praktikum, baik internet, office , maupun statistik. Menariknya, ternyata 20 PC tersebut sudah terinstall Linux dengan distro Ubuntu versi 6.x . Linux digunakan untuk praktikum internet dan office, sedangkan untuk urusan statistika dan aplikasi khusus kimia, mereka menggunakan Windows Server 2003 yang diinstall di sebuah server pusat, dan kemudian diakses oleh komputer-komputer lab dengan menggunakan Terminal Server Client, alias dengan cara remote desktop. Dengan cara tersebut, mereka mengaku sangat terbantu secara keuangan, karena mereka dapat membeli lisensi Windows dengan harga yang cukup murah dibanding membelikan tiap PC satu-satu.
Misi kami untuk melakukan survey di fakultas farmasi sukses :D…
good luck selalu iia by….